Keren! Produk Briket Asal Tasikmalaya Berhasil Tembus Pasar Ekspor Hong Kong dan Irak

Keren! Produk Briket Asal Tasikmalaya Berhasil Tembus Pasar Ekspor Hong Kong dan Irak

 Briket arang balok buatan UKM asal Tasikmalaya, Jawa Barat berhasil tembus ke pasar ekspor mancanegara. Briket buatan CV Mandiri Persada berhasil masuk pasar Hong Kong dan Irak.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melepas ekspor produk briket arang balok untuk tujuan Hong Kong, sebanyak 18 ton senilai Rp305 juta, dengan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp14.200 per USD. Sedangkan ke Irak sebanyak 26 ton dengan nilai Rp316 juta.

Selain Hong Kong dan Irak, briket CV Mandiri Persada juga sudah menghiasi pasar belasan negara lainnya di Eropa, Asia, hingga Amerika. Di antaranya Lebanon, Maroko, Qatar, Arab Saudi, Brazil, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Turki, dan sebagainya.

Teten mengungkapkan, sosok usaha kecil seperti CV Mandiri Persada ini yang harus terus dikembangkan agar naik kelas. Terlebih lagi, kebutuhan dunia akan briket terus meningkat, seiring dengan kampanye isu lingkungan anti batu nara di berbagai belahan dunia.

“Bahkan, ke depan, tren minyak kelapa bakal semakin menggeser minyak sawit,” ujar Teten dalam keterangannya, Minggu (12/9/2021).

Dia berharap pemerintah kabupaten Tasikmalaya mampu menjawab kebutuhan bahan baku usaha briket dengan cara menambah kebun kelapa dan merestorasi kebun bambu.

“Pasar ada, tapi belum optimal. Artinya, supply chain belum terhubung dengan baik,” imbuh Teten.

Anggota Komisi VI DPR RI M Husein Fadlullah yang turut hadir di sana mengatakan, usaha kecil seperti ini sangat layak untuk dibesarkan karena memiliki multiflier effect yang sangat banyak.

Dari sisi pembiayaan, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong peningkatan pembiayaan koperasi sektor riil melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

“Harapannya, semakin banyak koperasi sektor riil yang mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM yang mudah, murah, dan cepat, serta mampu memberikan pembiayaan yang akuntabel dan profesional kepada para anggota dan pelaku UMKM yang tergabung dalam koperasi,” ujar Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo.

Sementara itu, Direktur CV Mandiri Persada Dewi Sinta mengungkapkan bahwa Mandiri Persada merupakan anggota dari Koperasi Makmur Mandiri (KMM) yang juga mitra LPDB-KUMKM. “Sejak dibina KMM dan LPDB-KUMKM, ekspor briket yang tadinya hanya 6 kontainer menjadi 19 kontainer perbulan,” ungkap Dewi.

Untuk pembiayaan, produsen briket ini telah mendapatkan pembiayaan dari KMM sebesar Rp2,5 miliar melalui dua tahap, yakni pada 2020 sebesar Rp1,5 miliar dan 2021 sebesar Rp1 miliar.

“Itu digunakan sebagai modal kerja, mulai dari produksi, proses ekspor, dan pembelian bahan baku,” kata Dewi.

Dewi menjelaskan, produk dari CV Mandiri Persada ini menggunakan bahan baku batok kelapa dan arang bambu alami yang ramah lingkungan untuk kebutuhan bahan bakar domestik. Mulai dari memasak, pemanggangan, pengasapan pipa air, serta kebutuhan sisha, hookah, dan argileh.

Menurut dia, meski permintaan meningkat, masih menemui beberapa kendala seperti ketersediaan bahan baku dan mahalnya ongkos pengiriman.

“Bahan baku tempurung kelapa berasal dari Aceh, Medan, Pangandaran, dan Sulawesi. Kita banyak menolak buyer karena keterbatasan bahan baku,” kata Dewi.

Terkait pengiriman, Dewi mengungkapkan, kendalanya terletak pada lamanya pengiriman dan mahal. “Kapal tidak mau mengangkut arang, takut meledak. Padahal, produk kita aman tidak meledak dan sudah disurvei lembaga berwenang,” aku Dewi.

Untuk akses logistik, lanjut Dewi, produk briket arang Tasikmalaya ini menggunakan pengiriman jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Lebih dari itu, menurut Dewi, usaha briketnya juga melibatkan masyarakat di dua kampung, atau sekitar 80-an kepala keluarga.

“Ke depan, bila kapasitas produksi kita tingkatkan, maka jumlah tenaga kerja akan kita tambah,” pungkas Dewi. (NDA)

Copyright © 2025 Semesta Meratus Energi